Dalam film KKN di Desa Penari terdapat sosok makhluk bernama Badarawuhi yang hingga saat ini masih menadi sorotan publik. Pasalnya, sosok Badarawuhi dalam film KKN di Desa Penari ini merupakan sosok setengah manusia cantik dan setengah ular. Sama-sama berkaitan dengan ular ataupun siluman ular, banyak muncul pertanyaan apakah ada kaitannya antara Badarawuhi dengan Nyi Blorong?
Dilain sisi, ada orang tua yang tidak bisa membersamai anak belajar sehingga membutuhkan seorang tenaga professional untuk dapat mengajari anak mereka. Alasan Kenapa Film KKN Desa Penari Bisa Booming. Mei 10, 2022. 526 . Resensi Novel "Lapar" Karya Knut Hamsun. April 24, 2022. 157 . Nggak Kalah Dari Drakor, 7 Serial Arab Ini Juga
ReviewTerlengkap Film Terlaris Indonesia KKN Desa Penari. Film. Asyik membaca thread di Twitter ketika sedang viral-viralnya ternyata tak membuat saya buru-buru ingin menonton ketika KKN Desa Penari tayang di bioskop. Beberapa minggu setelah film ini diserbu June 16, 2022 1. Older Posts.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd. Jakarta - Dua kali tunda tayang membuat KKN Di Desa Penari dikhawatirkan banyak orang. Pertama, apakah hype-nya sedahsyat 2019? Mengingat, kisah ini viral lewat sebuah utas di medsos tiga tahun silam lalu dialihwahanakan ke layar lebar oleh produser Manoj Punjabi. Awi Suryadi, sineas yang membesarkan Danur menjadi jagat sinema dipercaya menahkodai proyek ambisius ini dengan Tissa Biani, Adinda Thomas, dan Achmad Megantara di garis depan. Mestinya tayang Maret 2020 lalu bergeser ke Februari 2022, akhirnya KKN Di Desa Penari ditanam di libur Lebaran. Keputusan yang tak akan disesali mengingat belum sehari tayang, film ini merangkul lebih dari 200 ribu penonton. KKN Di Desa Penari Teror Penonton Pada Hari Pertama, Tertinggi Ketiga Dalam Sejarah Sinema 6 Fakta di Balik Layar KKN Di Desa Penari Dari Libatkan 110 Ular Hingga Tanah Longsor di Lokasi Syuting Batal Tayang 24 Februari 2022, KKN Di Desa Penari Incar Tanggal Rilis Lebaran Tahun Ini Pencapaian ini melibas dua peserta kompetisi Idulfitri lainnya yakni Kuntilanak 3 dan Gara-gara Warisan. Apa yang bikin KKN di Desa Penari tak kehilangan marwahnya? Berikut review film-nya. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. Diakui sang produser, Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari ini merupakan salah satu film horor yang memiliki budget cukup tinggi. Bahkan mengalahkan film drama yang pernah MahasiswaAdinda Thomas sebagai Widya dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesKKN di Desa Penari mengisahkan Nur Tissa Biani, Bima Achmad Megantara, Anton Calvin Jeremy, Widya Adinda Thomas, dan Ayu Aghniny Haque. Mereka menempuh kuliah kerja nyata di desa misterius lewat perantara Pak Prabu Kiki Narendra. Tugas mereka beragam dari penelitian budidaya jagung hingga memperbaiki perairan yang selama ini jadi pemandian warga. Desa ini belum mengenal listrik. Akses transportasi ribet lantaran harus melewati jembatan dan hutan. Sebelum KKN dimulai, enam mahasiswa ini diingatkan sejumlah pantangan, dari jaga sikap maupun ucapan hingga dilarang memasuki kawasan yang ditandai gapura mini berikut sesaji. Baru tiba di lokasi, Nur merasakan hal aneh. Pundak kanannya memberat. Widya mendengar suara gamelan dari arah hutan. Yang paling fatal, terdengar desahan suara Bima dengan seorang perempuan asing dari kamar. Suasana jadi tak terkendali kala Widya yang sedang mandi melihat penari Minum KopiTissa Biani memakai jilbab sebagai Nur dalam film KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesNur kemudian kesurupan. Anton gemetaran kala mendapati baki berisi sesaji kembang plus foto di kamar rekannya. Sejak itu, kondisi desa menjadi tak baik-baik saja. Pak Prabu meminta bantuan Mbah Buyut Boneng. “Diagnosis” sementara berdasar ritual minum kopi memperlihatkan Widya sasaran empuk lelembut desa. Nur sebaliknya, karena ada sosok tak kasat mata yang sejak awal menjaganya. Bagaimana dengan Bima? Kesan pertama menyaksikan film ini, sinematografi penuh gaya dari high angle, rotasi gambar menuju titik pandang ideal, lanskap “agungnya” Desa Penari, hingga pohon-pohon yang menuntun jalan ke sumber petaka. Dari elemen teknis saja, KKN Di Desa Penari telah memperlihatkan Adinda ThomasSalah satu adegan film KKN di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesBelum lagi tata musik dan suara. Bagi yang menonton di studio bioskop dengan tata suara Dolby Atmos, terasa betul bagaimana music and sound efektif membangun hawa wingit, di samping unsur artistiknya. Para pemain tampil apik. Pujian patut diberikan kepada Adinda Thomas yang tampil meyakinkan. Ekspresinya merefleksikan sesuatu yang mengintai, asing, dan berbahaya. Sejumlah adegan kritis ia eksekusi secara pas. Kiki Narendra, Aty Cancer, dan Boneng tampil effortless. Penampilan natural para bintang senior ini memperlihatkan bahwa tokoh yang mereka mainkan benar orang lawas. Sesepuh. Mereka menyimpan rahasia tak terucap yang tersingkap dengan sendirinya. 3 Catatan KritisAghniny Haque sebagai Ayu dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesKKN di Desa Penari bukan horor kebanyakan yang menempatkan hantu sebagai serial killer dan manusia punya hak jejeritan sehebohnya sebelum cerita berakhir. Tema besarnya, “legenda” dari daerah yang dikonfirmasi layaknya kasus kriminal. Ada saksi, korban, saksi ahli, TKP, barang bukti, dan tersangka. Misteri disibak lewat sejumlah klu. Efek ngeri bukan dari penampakan plus suara gedombrangan melainkan akibat-akibat fatal. Awi Suryadi menggiring cerita ke babak akhir yang menampilkan akibat paling ngeri. KKN Di Desa Penari menyisakan sejumlah catatan. Pertama, bahasa Jawa yang digunakan broken alias gado-gado. Misalnya, nyelokoi mencelakai semestinya nyilakani. Kata kelakuane bisa dikoreksi menjadi solahbawane atau tumindake. Laopo kamu seharusnya laopo kon, atau laopo kowe. Kedua, latar belakang karakter terasa samar. Ini berdampak pada pengembangan karakter secara keseluruhan. Ketiga, dampak dari samarnya latar belakang tokoh membuat babak kedua terasa agak melelahkan. Untung dibayar dengan babak ketiga yang EuforiaSalah satu adegan film KKN di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesSetiap film punya plus minus, begitu pula KKN Di Desa Penari. Meski demikian, kita patut mengapresiasi mereka yang di depan maupun belakang layar film ini. Tunda tayang dua kali jelas berdampak besar pada euforia dan kekhawatiran hilangnya momen. Ajaibnya, film ini tak kehilangan momen. Para kreator membangun momen sendiri salah satunya lewat dua versi Cut dan Uncut. Jelas versi Uncut lebih bikin penasaran karena film ini menempatkan diri sebagai horor dewasa. Genre horor saja sudah masuk kategori dewasa. LSF biasanya melabeli genre ini 17 tahun ke atas. KKN di Desa Penari berani ambil risiko membuat dua versi untuk penonton. Ini memantik euforia. Terbukti, Sabtu 30/4/2022 kata uncut trending di Twitter melampaui kata KKN di Desa Penari itu Ribuan Penonton, Selamat!Achmad Megantara sebagai Bima dalam KKN Di Desa Penari. Foto Dok. MD PicturesBelum lagi libur Lebaran kali ini, level PPKM makin longgar. Mudik diizinkan. Kepercayaan orang terhadap bioskop membaik. Terakhir, yang membuat film ini tak kehilangan euforia adalah kedekatan cerita terhadap masyarakat Indonesia. Salah satu yang membuat saya dekat dengan film ini adalah sosok yang dipanggil Mbah Dok. Mbah Dok di Jawa merujuk pada kata Mbah Wedok atau eyang putri. Anda bisa tonton sendiri di bioskop siapa dia. Pada hari pertama penayangan, KKN Di Desa Penari merangkul 315 ribuan penonton. Tertinggi ketiga dalam sejarah sinema. Inilah kemenangan bagi KKN Di Desa Penari. Ralat. Ini kemenangan bagi film Indonesia. Selamat! Pemain Tissa Biani, Achmad Megantara, Adinda Thomas, Kiki Narendra, Calvin Jeremy, Fajar Nugraha Produser Manoj Punjabi Sutradara Awi Suryadi Penulis Lele Laila, Gerald Mahamit Produksi MD Pictures, PicHouse Films Durasi 128 menit * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Judul KKN di Desa Penari Genre Misteri Penulis Simpleman Penerbit Bukune Kode Buku 813 SIM k Saya berikan sedikit sinopsisnya. Kisah singkatnya saya ambilkan dari tulisan di saja, “KKN di Desa Penari, Antara Fakta dan Fiksi”. Dikisahkan 6 mahasiswa dari sebuah kampus di Jawa Timur melakukan program Kuliah Kerja Nyata KKN. Mereka adalah Ayu, Widya, Nur, Anton, dan Bima. Mereka melaksanakan KKN selama 6 minggu di desa yang disebut Desa Penari ini. Empat dari enam tokoh utama dalam kisah ini diteror oleh sosok dari dimenasi lain di desa tersebut. Kisah ini berakhir tragis dengan hilangnya nyawa dua mahasiswa peserta KKN, meskipun tidak langsung meninggal di lokasi. Sekarang saatnya meresensi bukunya, “KKN di Desa Penari” by Simpleman. Awal mula saya melihat buku ini di etalase Gramedia, saya langsung ingin membelinya. Sayang semua buku yang didisplay dibungkus dengan plastik segel. Tapi saya tetap ingin membelinya, meskipun tidak bisa mengintip isinya. Saya hanya berharap akan mendapatkan detil-detil yang lebih banyak dibanding cerita yang beredar di internet. Bagaimana setelah plastik segel dibuka? Saya membaca lembar demi lembar, dan ternyata tidak jauh berbeda dengan tulisan yang beredar di dunia maya. Tulisan yang asli hanya disesuaikan sedemikian rupa agar lebih cocok untuk format novel. Perubahannya adalah penambahan kalimat-kalimat untuk menambahkan deskripsi setting dan perasaan yang dialami tokoh, penghilangan Bahasa Jawa, dan penambahan epilog. Selebihnya isinya sama. Bahkan ceritanya tetap dikemas dalam dua versi, yaitu versi Widya dan versi Nur. Akibatnya, ada banyak bagian yang berasa membaca ulang, terutama ketika tokoh Widya dan tokoh Nur berada dalam tempat dan waktu yang sama. Mari kita pilah inti dari resensi kita pada sisi keunggulan dan kekurangan dari novel KKN di Desa Penari. Tentunya resensi ini didasarkan pada sudut pandang saya. Mari kita mulai dengan kelebihan. 1. Kekuatan penggambaran setting Buat saya, setting novel KKN di Desa penari masi tetap terasa kuat. Cara penulis menggambarkan setiap peristiwa yang dilekatkan pada setting, membuat kita masuk di atmosfir situasi. Kita seperti bisa melihat tempat dan peristiwanya, meskipun tentu saja hal itu didukung oleh imajinasi pembaca. 2. Mempertahankan dua sudut pandang Sebenarnya tentang sudut pandang ini bisa menjadikan kelemahan dan kekurangan. Tapi kita bahas sisi kelebihannya dulu. Ketika sudut pandang cerita diberikan dari tokoh Widya dan tokoh Nur, maka pembaca tidak hanya mendapatkan cerita yang berbeda ketika dua tokoh tersebut tidak berada dalam satu tempat dan waktu. Pembaca juga mendapatkan sudut pandang yang berbeda ketika bermain di wilayah persepsi. Contohnya ketika Nur memandang Widya bersikap dan berbicara secara aneh ketika mereka bertemua hanya berdua di dapur. Begitu juga Widya, berpikir bahwa Nur juga berbicara dengan bahasa yang aneh, sepertinya bukan dia yang sedang berbicara. Contoh lain adalah ketika Widya merasa bahwa Nur menari. Padahal orang lain, termasuk Nur, melihat bahwa Widya lah yang menari. Sekarang kita beralih kepada kekurangan dari Novel KKN di Desa Penari. 1. Penghilangan Bahasa Jawa Menghilangkan bahasa Jawa bisa menjadi cara untuk membuat ceritanya jadi lebih bisa dinikmati oleh banyak orang, termasuk yang tidak menggunakan atau memahami Bahasa Jawa. Tapi kealamiahan dialog menjadi tidak terasa. Mungkin untuk orang yang tidak sempat membaca versi viralnya, tidak terganggu dengan hal ini. Tapi bukankah para pemburu noverlnya sebagian besar dilatarbelakangi karena viralnya cerita ini. Berarti mereka sedikit banyak telah mengakses ceritanya via internet. Karena menurut saya, Bahasa Jawa dapat memperkuat atmosfir cerita, selain menjaga keaslian peristiwanya. Bahasa Jawa identik dengan budaya tertentu, yang salah satunya bisa disebut dengan kejawen. Adat ke-jawa-an termasuk tentang kepercayaan kuno masyarakat Jawa, termasuk salah satunya kepercayaan memberikan penghormatan pada arwah leluhur melalui persembahan semacam sesajen. Karena itulah, Bahasa Jawa dapat memperkkuat atmosfir cerita. Tapi dalam versi novel, Bahasa Jawa banyak dihilangkan. Hanya pada bagian-bagian tertentu saja yang dipertahankan, seperti pada dialog Mbah Dok. 2. Menuliskan dua sudut pandang pencerita secara mirip Jika memang penulisan dua sudut pandang, yaitu versi Widya dan versi Nur diperuntukkan agar bisa menghayati persepsi kedua tokoh, itu tidak masalah. Tapi jika cara menceritakannya persis sama, maka untuk setting-setting yang melibatkan Widya dan Nur, akan terasa mengulang-ulang. Namun kelemahan ini tidak terlalu menonjol sih. Bahkan penulis bisa membuat pembaca menghayati sudut pandang berbeda, meskipun keduanya bertemu, misalnya saat Widya menari atau saat Mbah Dok berbicara dengan Widya. Demikian resensi Buku KKN di Desa Penari by Simpleman. Secara keseluruhan, saya masih menganggap ceritanya bagus, apalagi ada nilai plus penghayatan pembaca, karena ceritanya bersumber dari kisah nyata. Semoga resensi buku KKN di Desa Penari by Simpleman bermanfaat buat Teman-teman semua. Selamat membaca.. Jika ada tambahan review, baik kelebihan ataupun kelemahan buku ini, silahkan dishare aja yuk di kolom komentar!
Resensi Novel KKN di Desa Penerbit halaman 260 terbit bergenre horor ini menceritakan kisah KKN Kuliah Kerja Nyata 6 mahasiswasalah satu universitas di Jawa Timur yang sempat viral di Twitter. Bermula dari pemilihantempat KKN yang jauh dari perkotaan, terletak disebuah desa terpencil di pedalaman hutan,sebuah desa yang bernama Desa Penari. Novel ini menceritakan kisah tersebut dari 2 sudutpandang yang berbeda, yang pertama dari sudut pandang Widya, menceritakan kejadian-kejadian janggal mulai dari keberangkatan hingga akhir cerita. Dalam sudut pandang Widya,diceritakan bagaimana sosok Widya dihantui oleh makhluk penghuni tempat KKN mereka,Widya yang melihat sosok penari dan juga melihat tokoh Bima tengah berada dalamkerumunan ular, serta Ayu yang sedang menari-nari layaknya penari profesional sembari
resensi novel kkn di desa penari